Monday, January 21, 2008

SEJARAH TAFSIR DAN PERKEMBANGANNYA

SEJARAH TAFSIR DAN PERKEMBANGANNYA

Secara etimologi tafsir bisa berarti: ?الايضاح والبيان? (penjelasan), الكشف (pengungkapan) dan ?كشف المراد عن اللفظ المشكل ?(menjabarkan kata yang samar ). [1] Adapun secara terminologi tafsir adalah penjelasan terhadap Kalamullah atau menjelaskan lafadz-lafadz al-Qur?an dan pemahamannya. [2]
Ilmu tafsir merupakan ilmu yang paling mulia dan paling tinggi kedudukannya, karena pembahasannya berkaitan dengan Kalamullah

Kronologi Penulisan AL QUR’AN

Pertama: Penulisan Al Qur’an di masa Rasulullah saw.
Atas perintah Nabi saw., Al Qur’an ditulis oleh penulis-penulis wahyu di atas pelepah kurma, kulit binatang, tulang dan batu. Semuanya ditulis teratur seperti yang Allah wahyukan dan belum terhimpun dalam satu mushaf. Di samping itu ada beberapa sahabat yang menulis sendiri beberapa juz

Indahnya Hidup di Bawah Naungan Al-Quran

Oleh : Syaikh Manna’ Khalil al-Qaththan
“Dan barangsiapa berpaling dari adz-Dzikr-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunnya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thaha, 20:124)

Cara Memahami Nash Al Qur’an

1. Memahami Ayat dengan Ayat
Menafsirkan satu ayat Qur’an dengan ayat Qur’an yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Kerana ada sebahagian ayat Qur’an itu yang menafsirkan (baca, menerangkan) makna ayat-ayat yang lain. Contohnya ayat :
“Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak pernah merasa cemas dan tidak pula merasa bersedih hati.”

Pengertian al-Qur’an

Secara Bahasa (Etimologi)
Merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-’a (قرأ) yang bermakna Talaa (تلا) [keduanya bererti: membaca], atau bermakna Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro-’a Qor’an Wa Qur’aanan (قرأ قرءا وقرآنا) sama seperti anda menuturkan, Ghofaro Ghafran Wa Qhufroonan (غفر غفرا وغفرانا). Berdasarkan makna pertama (Yakni: Talaa)

Kepentingan Kisah Dalam al-Qur’an

Definisi
Secara bahasa kata al-Qashash dan al-Qushsh maknanya mengikuti atsar (jejak/bekas). Sedangkan secara istilah maknanya adalah informasi mengenai suatu kejadian/perkara yang berperiodik di mana satu sama lainnya saling sambung-menyambung (berangkai).
Kisah-kisah dalam al-Qur’an merupakan kisah paling benar sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ta’ala, “Dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya dari

Turunnya Al-Qur’an Secara Ibtida’I dan Sababi

Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah
Turunnya Al-Qur’an dibahagi menjadi dua macam :
1. Secara ibtida’I; iaitu ayat Al-Qur’an yang turun tanpa didahului oleh suatu sebab yang melatarbelakanginya. Dan majoriti ayat-ayat Al-Qur’an turun secara ibtida’I, diantaranya firman Allah ta’ala :
وَمِنْهُمْ مّنْ عَاهَدَ اللّهَ لَئِنْ آتَانَا مِن فَضْلِهِ لَنَصّدّقَنّ وَلَنَكُونَنّ مِنَ

0 Comments:

blogger templates 3 columns | Make Money Online