Monday, January 21, 2008

Al Quran

Pencemaran Kisah-kisah Al Quran

Oleh : DR. MOHD. ASRI ZAINUL ABIDIN (pensyarah Bahagian Pengajian Islam Universiti Sains Malaysia (USM))
Al-Quran adalah kitab yang agung, bersih dari nilai-nilai cemar yang mengoyak kejelasan risalah suci yang terkandung di dalamnya. Al-Quran bukannya buku atau majalah lucu, yang membawa watak khayal dan lucu. Al-Quran adalah risalah Allah untuk umat manusia.

Keutamaan AL QUR’AN yang disebut dalam hadits

Dari Abu Umamah ra. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Bacalah Al Qur’an sesungguhnya ia akan datang di hari Kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya.“
(Riwayat Muslim)

Dari Nawwas bin Sam’an ra. telah berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Di hari Akhirat kelak akan didatangkan Al Qur’an dan orang yang membaca

Adab Membaca Al QUR’AN

1. Membersihkan mulut dengan bersiwak sebelum membaca Al Qur’an.
2. Membaca Al Qur’an di tempat yang bersih seperti masjid, dsb.
3. Menghadap kiblat.
4. Membaca ta’awudz (A’udzu billahi minas-syaithonirrajiim) ketika mulai membaca Al Qur’an.
Firman Allah Ta’ala: (Apabila engkau membaca Al Qur’an maka mohonlah perlindungan Allah dari godaan setan yang terkutuk)

Cara Memahami Nash Al Qur’an

1. Memahami Ayat dengan Ayat
Menafsirkan satu ayat Qur’an dengan ayat Qur’an yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Karena ada sebagian ayat Qur’an itu yang menafsirkan (baca, menerangkan) makna ayat-ayat yang lain. Contohnya ayat :
“Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak pernah merasa cemas dan tidak pula merasa bersedih hati.” (Yunus )

Dasar-dasar untuk Memahami Al-Quran

Oleh : Dr. Shalah Abdul Fattah al-Kholidiy
Artikel berikut ini merupakan ringkasan dari kitab Mafaatiihu Li at-Ta’ammuli ma’al Qur’aan. Mudah-mudahan semakin menggugah semangat kita untuk mempelajari, memahami, menghafalkan, dan mengamalkan Al-Quran.

Memahami Al-Quran hukumnya adalah wajib berdasarkan ayat berikut:

“Maka mengapakah mereka tidak mau mentadabburi al-Qur’an? Apakah karena hati mereka terkunci mati?” (QS)

SIKAP KELIRU KAUM MUSLIM TERHADAP AL-QUR’AN

Oleh: Muhammad Lazuardi Aljawi
Beberapa Sikap Keliru Terhadap alQuran
1. Diperingati turunnya, tetapi diabaikan isinya.
Sudah menjadi tradisi, setiap bulan Ramadhan, turunnya al-Quran dirayakan secara seremonial. AI-Quran dibaca dan didendangkan dengan merdu di arena MTQ, tadarusan al-Quran juga marak, dsb.
Namun sayang, aktiviti tersebut tidak diikuti dengan pemahaman atas maksud diturunkannya al-Quran. AI-Quran yang diturunkan

SEJARAH TAFSIR DAN PERKEMBANGANNYA

SEJARAH TAFSIR DAN PERKEMBANGANNYA

Secara etimologi tafsir bisa berarti: ?الايضاح والبيان? (penjelasan), الكشف (pengungkapan) dan ?كشف المراد عن اللفظ المشكل ?(menjabarkan kata yang samar ). [1] Adapun secara terminologi tafsir adalah penjelasan terhadap Kalamullah atau menjelaskan lafadz-lafadz al-Qur?an dan pemahamannya. [2]
Ilmu tafsir merupakan ilmu yang paling mulia dan paling tinggi kedudukannya, karena pembahasannya berkaitan dengan Kalamullah

Kronologi Penulisan AL QUR’AN

Pertama: Penulisan Al Qur’an di masa Rasulullah saw.
Atas perintah Nabi saw., Al Qur’an ditulis oleh penulis-penulis wahyu di atas pelepah kurma, kulit binatang, tulang dan batu. Semuanya ditulis teratur seperti yang Allah wahyukan dan belum terhimpun dalam satu mushaf. Di samping itu ada beberapa sahabat yang menulis sendiri beberapa juz

Indahnya Hidup di Bawah Naungan Al-Quran

Oleh : Syaikh Manna’ Khalil al-Qaththan
“Dan barangsiapa berpaling dari adz-Dzikr-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunnya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thaha, 20:124)

Cara Memahami Nash Al Qur’an

1. Memahami Ayat dengan Ayat
Menafsirkan satu ayat Qur’an dengan ayat Qur’an yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Kerana ada sebahagian ayat Qur’an itu yang menafsirkan (baca, menerangkan) makna ayat-ayat yang lain. Contohnya ayat :
“Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak pernah merasa cemas dan tidak pula merasa bersedih hati.”

Pengertian al-Qur’an

Secara Bahasa (Etimologi)
Merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-’a (قرأ) yang bermakna Talaa (تلا) [keduanya bererti: membaca], atau bermakna Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro-’a Qor’an Wa Qur’aanan (قرأ قرءا وقرآنا) sama seperti anda menuturkan, Ghofaro Ghafran Wa Qhufroonan (غفر غفرا وغفرانا). Berdasarkan makna pertama (Yakni: Talaa)

Kepentingan Kisah Dalam al-Qur’an

Definisi
Secara bahasa kata al-Qashash dan al-Qushsh maknanya mengikuti atsar (jejak/bekas). Sedangkan secara istilah maknanya adalah informasi mengenai suatu kejadian/perkara yang berperiodik di mana satu sama lainnya saling sambung-menyambung (berangkai).
Kisah-kisah dalam al-Qur’an merupakan kisah paling benar sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ta’ala, “Dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya dari

Turunnya Al-Qur’an Secara Ibtida’I dan Sababi

Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah
Turunnya Al-Qur’an dibahagi menjadi dua macam :
1. Secara ibtida’I; iaitu ayat Al-Qur’an yang turun tanpa didahului oleh suatu sebab yang melatarbelakanginya. Dan majoriti ayat-ayat Al-Qur’an turun secara ibtida’I, diantaranya firman Allah ta’ala :
وَمِنْهُمْ مّنْ عَاهَدَ اللّهَ لَئِنْ آتَانَا مِن فَضْلِهِ لَنَصّدّقَنّ وَلَنَكُونَنّ مِنَ

blogger templates 3 columns | Make Money Online